Pemodelan Sistem-Tugas 2

Berkenalan dengan Discrete Event Simulation (DES)

 

Sebelum mengetahui tentang DES, kita harus mengetahui tentang simulasi. Simulasi adalah proses memodelkan sistem nyata dan melakukan eksperimen dengan model tersebut untuk memahami perilaku sistem atau mengevaluasi berbagai strategi (dalam batas-batas yang ditetapkan oleh kriteria atau set kriteria) dalam pengoperasian sistem (Robert E Shannon 1975 ). Simulai memiliki beberapa jenis antara lain:

1. Static or dynamic models
  • Model Statis

merupakan simulasi model sebuah sistem yang tidak dipengaruhi oleh waktu, terjadi pada waktu tertentu saja.

  • Model Dinamis

merupakan simulasi model sistem yang dipengaruhi oleh waktu atau berlangsung pada suatu rentang waktu.

2. Stochastic or deterministic models
  • Model Stokhastik

merupakan simulasi yang menggambarkan proses yang mengandung unsur ketidak pastian jadi tidak dapat sepenuhnya diprediksi

  • Model Deterministik

merupakan simulasi proses dari sistem yang pasti terjadi. Sistem ini sangat mudah dipahami jadi memungkinkan untuk memprediksi secara tepat apa yang terjadi.

3. Discrete or continuous models
  • Model Diskrit

simulasi dari suatu proses yang komponen-komponen sistemnya bersifat diskrit

  • Model Kontinyu

simulasi proses yang komponen sistemnya bersifat kontinyu, variabelnya berubah secara terus menerus dan tidak secara tiba-tiba dari kondisi satu ke kondisi lainnya.

Discrete Event Simulation merupakan gabungan dari beberapa model simulasi yaitu model dinamis, model stokhastik dan model diskrit. Discrete Event Simulation adalah proses memodelkan sistem sejalan dengan perubahannya (evolusinya) dalam waktu,  dengan sebuah representasi dimana variabel status berubah pada waktu tertentu.

DES terbangun dari beberapa komponen yang saling terkait. adapun komponen DES antara lain:
a. Status sistem adalah kumpulan dari variabel status yang digunakan untuk menyatakan kondisi sistem pada suatu waktu.
b. Simulation clock adalah sebuah variabel yang memberikan nilai waktu simulasi.
c. Event list adalah daftar dari event berikutnya yang akan terjadi
d. Statistical counter adalah variabel-variabel yang digunakan untuk menyimpan informasi tentang performansi sistem
e. Initialization routine adalah Bagian program untuk inisialisasi simulasi pada waktu t = 0
f. Timing routineadalah bagian program yang menentukan event berikutnya dari event list dan kemudian memajukan waktu simulasi ke waktu pada saat event terjadi.
g. Event routine adalah bagian program yang memperbaharui status sistem pada saat suatu event terjadi
h. Library routine adalah sekumpulan sub program yang digunakan untuk membangkitkan nilai random dari distribusi probabilitas yang ditentukan sebagai bagian dari simulasi.
i. Report generator adalah bagian dari program yang menghitung perkiraan dan menghasilkan laporan
j. Main program adalah bagian program yang memanggil timing routine untuk menentukan event berikutnya dan mengalihkan kontrol ke event routine yang sesuai untuk memperbaharui status sistem. Bagian ini juga berisi bagian untuk menghentikan simulasi.

Implementasi Discrete Event Simulation adalah suatu layanan dengan pelayan tunggal sehingga nantinya akan diperkirakan waktu tunggu rata-rata pelanggan yang baru datang dan mengantri untuk menunggu dilayani.

Contoh pada kehidupan sehari-hari dapat dijumpai pada antrian pemesanan tiket kereta api. Pada sistem ini akan terjadi Discrete Event Simulation pada saat terjadi event yaitu liburan. Dimana pada saat liburan terjadi penaikan transaksi pembelian yang sangat derastis. Selain event libuaran terdapat juga pada saat sedang terdapat promo. Pada saat promo ini, akan terjadi pula penaikan transaksi tiket dibandingkan hari-hari biasa. Sedangkan state yang mempengaruhi Discrete Event Simulation adalah jumlah loket pembelian yang ketersediaannya terbatas. Serta waktu untuk petugas yang melayani trasaksi tersebut. Karena setiap petugas yang melayani trasaksi tersebut berbeda-beda.

mosiDari penjabaran di atas, selanjutnya diambil contoh pada 1 loket penjualan. Saat pelanggan datang, akan masuk ke baris antriannya dan menunggu hingga waktunya tiba untuk dilayani.

Pada proses pelayanannya, ada 2 pendekatan yang digunakan untuk perhitungan waktunya yaitu next-event time advance dan fixed-increment time advance. Pada next-event time advance perhitungan waktu tunggu disesuaikan dengan kedatangan pelanggan ke i dan pelayanan pada pelanggan sebelumnya (i-1) sedangkan pada fixed-increment time advance, event ditetapkan pada waktu yang tetap jadi misal waktu di set pada keliapatan 10 menit, jika pelanggan datang pada menit ke 7 dan saat itu loket sedang kosong atau pelayanan pelanggan sebelumnya selesai pada menit ke 8, pelanggan ini harus menunggu sampai menit ke 10 untuk dilayani.

 

Referensi :

Slide Mata Kuliah Pemodelan Sistem Telkom University 2014/2015

Jenis-jenis Simulasi

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *